Wednesday, October 24, 2012
Adas
Sejarah
Adas atau adas pedas (Foeniculum vulgare Miller, suku adas-adasan atau Apiaceae) telah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional. Adas berasal dari Eropa Selatan dan Asia, kemudian menyebar sampai ke Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Tanaman ini berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, dengan ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih. Bunga tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 em, panjang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya.Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:PlantaeDivisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Foeniculum
Spesies:F. vulgare
Manfaat
Buah Adas yang telah masak mempunyai bau khas aromatik, rasanya relatif seperti kamfer. Minyak Adas dihasilkan dengan menyuling biji Adas yang telah masak dan kering. Minyak ini digunakan dalamindustri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Adas digunakan bersama dengan kulit batang pulosari, makanya dalam pengobatan tradisional sering disebut Adas Pulowaras.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
- Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit,
- Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk,
- Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat,
- Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik,
- Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu,
- Pembengkakan saluran sperma (epididimis),
- Penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis),
- Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan penglihatan,
Pemakaian
Buah Adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum.Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka. Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.
Cara Pemakaian;
1. Batuk
- Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 gram diseduh dengan 50 ml air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 5 ml madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
- Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2 kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
2. Sesak napas
- Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, sampai sembuh.
- Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2 jari, rimpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
3. Sariawan
- Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler 1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam, daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut 1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari, rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup 3/4 gelas.
4. Haid tidak teratur
- Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam, jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari, bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 600 ml air bersih sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari, masing-masing 100 ml setiap minum.
5. Batu empedu
- Serbuk buah adas sebanyak 5 gram diseduh dengan 100 ml air panas. Minum setelah dingin.
6. Keracunan tumbuhan obat atau jamur
- Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan setengah cangkir arak. Minum selagi hangat.
Efek Farmakologis;
Buah : buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung.
Daun : berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil).
Kandungan Kimia:
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).
Hasil Penelitian :
- Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan.
- Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3. Menghilangkan dingin dan dahak.
- Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan.
- Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.
- Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.
Alpokat
Sejarah
Apokat, Avokad, alpukat, atau Persea americana merupakan tanaman buah yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Tanaman ini sekarang banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah lainnya di dunia.
Tinggi batang mencapai 20 m, daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.
Orang pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa adalah Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Apokat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad 19, sampai sekarang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Nama Lokal
Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera);Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Laurales
Famili: Lauraceae
Genus: Persea
Spesies: P. americana
Manfaat
Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna cokelat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan. Selain itu, daging buah alpukat untuk mengobati sariawan dan melembabkan kulit yang kering. Daun alpukat digunakan untuk mengobati kencing batu, darah tinggi, sakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak dan menstruasi yang tidak teratur. Bijinya dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan kencing manis.
Penyakit yang Dapat Diobati:
Sariawan, melembabkan kulit kering, kencing batu, sakit kepala, Darah tinggi (Hipertensi), nyeri saraf (neuralgia), nyeri lambung, Saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi, Kencing manis (diabetes melitus), menstruasi tidak teratur.
Bagian Yang Dipakai:
Daging buah, daun, biji.
Kegunaan:
Daging buah;
-Sariawan.
-Melembabkan kulit kering.
Daun:
-Kencing batu.
-Darah tinggi,sakit kepala.
-Nyeri syaraf.
-Nyeri lambung.
-Saluran napas membengkak (bronchialswellings).
-Menstruasi tidak teratur.
Biji:
-Sakit gigi.
-Kencing manis.
Pemakaian,.
Untuk minum:3-6 lembar daun.
Pemakaian Luar:
Daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.
Cara pemakaian:
1. Sariawan:
Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
2. Kencing batu:
lembar daun alpokat,3 buah rimpang teki,5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala,3jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
3. Darah tinggi :
lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.
4. Kulit muka kering:
Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka dibasuh dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.
5. Sakit gigi berlubang:
Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.
6. Bengkak karena Peradangan:
Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.
7. Kencing manis:
Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok, kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat. Saring, minum setelah dingin.
8. Teh daun alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia) dan datang haid tidak teratur.
Data Penelitian:
Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975).
Komposisi :
· Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis :
Daun: Rasa pahit, kelat. Peluruh kencing.
Biji : Anti radang, menghilangkan sakit.
· Kandungan Kimia:
Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida, Buah juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohot persiit.
Subscribe to:
Posts (Atom)